Salam hangat untuk pembaca blog saya. Pada kesempatan ini saya ingin menceritakan pengalaman saya selama bekerja di lingkungan kontraktor yang bekerja dan mencaari sesuap nasi dari proyek ke proyek.
Saya saat ini bekerja di salah satu dari 5 besar kontraktor BUMN. Secara umum menurut saya tidak beda jauh kehidupan diantara 5 besar kontraktor ini maupun kontraktor lainnya. Saya memang baru saja bekerja di kontraktor, +/- 8 bulan lah. Saya diterima melalui program sejenis MT di perusahaan ini. Awal2 saya penempatan di kantor kurang lebih 3 bulan. Dan setelah itu sampai sekarang kurang lbih 5 bulan saya ditempatkan di proyek. Berdasarkan pengalaman saya selama bekerja di kantor dan di proyek, saya akan membuat poin-poin penting terkait perbedaan bekerja di kantor dan kerja di proyek.
1.WAKTU
Selama di kantor saya sangat menikmati kehidupan kerja, masuk kantor jam 7.30 dan pulang 16.30 dan tentu saja dilengkapi dengan absensi yang jelas. kemudian saya juga bekerja pada hari kerja yaitu hari senin-jumat sedangkan sabtu dan minggu libur. Selama di kantor pasti nya saya bisa pulang ke kos saya. Kehidupan saya sangat teratur selama penempatan di kantor. Saya masih sempat menjalani olahraga, kemudian hang out bareng teman-teman, istirahat cukup, pokoknya hidupnya teratur dan menyenangkan.
Setelah selesai penempatan di kantor tibalah masa-masa yang agak berat menurut saya, yaitu masuk ke lingkungan proyek. Di lingkungan proyek kerja sangatlah berat. Sangat berbeda 180* dengan lingkungan kantor. Di lingkungan proyek kerja di mulai dari jam 7.30 sampai dengan 22.00. Tak jarang terkadang saya lembur sampai jam 02.00 atau pun jam 03.00. Kemudian masuk lagi jam 7.30. Dan tidak ada jam lembur sehingga anda tidak akan dibayar kerja overtime. Di proyek, disediakan mess karyawan sehingga anda bisa tidur di mess. kerja di lingkungan proyek dilakukan dari hari senin-minggu sehingga tidak ada hari libur. Ada pun libur untuk pulang didapat setelah sebulan bekerja, itu pun libur hanya 2-3 hari, jika melebihi anda akan ditelp terus menerus oleh atasan anda untuk masuk kantor kembali. Kerja di lingkungan proyek sangatlah menguras tenaga dan menguras waktu. Kebetulan saya belum berkeluarga, jadi saya belum merasakan bagaimana kehidupan berkeluarga selama di proyek, tetapi berdasarkan teman teman yang sudah berkeluarga, mereka tidak dekat dengan keluarga sendiri, karena jarang bertemu, kemudian mereka tidak bisa mengikuti perkembangan anak mereka karena ank mereka sering ditinggal. Contoh orang proyek baru memiliki bayi, kemdian ketika pulang kembali dri proyek untuk melihat anaknya, anaknya sudah bisa jalan, kemudian ketika jadwal pulang selanjutnya anaknya sudah bisa berbicara. Saya jg pernah dpat cerita, anaknya takut digendong oleh bapaknya sendiri karena bapaknya jarang pulang sehingga dikira orang asing. Bagi saya istilahnya kehidupan orang proyek itu "sudah dibeli".
Pengalaman saya yg paling aneh adalah ketika bulan ramadan yang pada saat ini sedang berlangsung. Saya merasa tidak menikmati bulan ramadan, karena
1. Bekerja sangat mengganggu ibadah ramadan karena jadwal kerja tetap smpai malam, bahkan lebih parah untuk para engineering karena terkait penagihan untuk THR karyawan jadi kerja lebih ekstra dari biasanya karena tuntutan atasan. Tak jarang harus lembur sampai jam 2 pagi, sehingga sering tidak sahur dan telat solat shubuh. Teraweh jg terganggu karena kerjaan bnyak sehingga sholat tidak fokus.
2. Orang proyek lebih dominan tidak puasa sehingga anda tidak dihargai sebagai orang yang berpuasa karena anda kaum minoritas. Contoh mereka masih tetap ngopi dipagi hari tanpa memperdulikan orang puasa, sama halnya tetap makan dan merokok.
3. Orang proyek kebanyakan orang yang tidak taat agama sehingga anda tidak punya teman untuk melakukan ibadah berjamaah.
2. PENDAPATAN/INCOME
Secara pendapatan di kantor sangat sebanding dengan apa yang dikerjakan. Istilah "apa yang di tanam itulah yang dituai" memang terjadi di lingkungan kantor. Lembur pasti di bayar dan jelas peraturannya, tunjangan kerja jelas waktu dan nilainya.
Beda halnya dengan lingkungan proyek, selain lembur yang tidak di bayar, tunjangan sangat bergantung terhadap untung rugi proyek. Nilainya jg terbilang kecil, terlebih bagi pegawai kontrak proyek (yang belum pegawai tetap), gaji dan tunjangan sangat kecil padahal kerjanya jg terbilang sangat banyak.
3. PENDIDIKAN
sepenggal kisah hidup
Selasa, 28 Juni 2016
Rabu, 20 April 2016
Kebingungan tentang Agama? anda cenderung Atheis? Sharing di sini. Logis dan Sains
Malam...eh kok malam?? iya soalnya nulisnya malam-malam mas mbak, adek-adek abang abang :)) hehehhehe.
Karena topiknya agak-agak rohani pake sapaan orang beriman aja Assalamualaikum wr. wb. (bacanya pake gaya anak-anak TK ya :p).
Latar belakang saya menulis ini adalah tadi saya baru menonton beberapa video dr. Zakir Naik dan beberapa hal dari video itu sama halnya seperti yang dulu saya alami, dan saya sudah menemukan jawabannya terlebih dahulu sebelum menonton video tersebut dan beberapa hal didalamnya juga mencerahkan saya tentang islam itu sendiri dan semoga mencerahkan teman-teman yang atheis dan agnostik, serta teman-taman yang tidak saya sebutkan.
Di sini saya hanya berdiskusi mengenai sudut pandang agama khususnya ISLAM dari segi LOGIKA dan mengapa harus ISLAM?? karena memang ISLAM agama yang paling logis dan mampu menunjukkan dan membuktikan ilmu pengetahuan. Buktinya adalah beberapa ilmu pengetahuan tertulis di dalam Al-Quran yang diketahuai sebagai Kitab Suci Umat ISLAM (sebenernya untuk seluruh umat manusia), sebelum pengetahuan itu sendiri dibuktikan secara ILMIAH. Contoh Penciptaan Bumi yang diterangkan Al-Quran sama halnya seperti Teori Big Bang, kemudian Bumi Bundar (dahulu orang-orang percaya Bumi berbentuk Kotak) sudah dikatakan dalam Al-Quran sebelum dibuktikan dengan orang terbang ke bulan. dan masih banyak lainnya.
Sebelumnya saya cerita dulu nih, dulu saya pernah mencapai masa dimana saya pernah merasa bingung mengenai kebenaran Tuhan dan Teori Keagamaan. Pada saat itu, sebenernya saya tidak bisa disebut atheis karena saya masih percaya adanya Tuhan, istilahnya Agnostik kalo bahas kerennya. hehehe.
Pertanyaan saya mungkin sama seperti teman-teman yang bisa dibilang atheis, dan pertanyaan tersebut pada saat itu tidak bisa saya jawab dan membuat saya bingung tentang agama. bahkan jawaban sekelas Dr. Zakir Naik pun belum memuaskan saya. Mungkin karena otak saya terlalu dangkal yaa.. hehehhe.
1. Tuhan Maha Mengetahui, Tuhan Maha Kuasa dan Tuhan Maha segalanya, tetapi mengapa Tuhan membuat sebagian manusia menjadi orang yang bakal masuk surga dan sebagian masuk neraka???
Padahal Tuhan Sangat Maha Kuasa dan menetapkan segala sesuatu buat kita, kenapa kita harus dihukum atas apa yang sudah ditetapkan Tuhan?
2. Untuk apapula Manusia dihidupkan, dan untuk apa Manusia menyembah Tuhan, padahal Tuhan tidak mendapat manfaat apapun dari kita menyembahnya??? karena tanpa disembahpun Tuhan sudah Maha Besar dan Maha Kuasa (begitu yang dikatakan agama).
3. Pertanyaan terakhir, Manusia sudah berusaha menyembah Tuhan dengan sebaik-baiknya, tetapi adakalanya iman manusia yang menyembahnya diuji dengan berbagai hal yang menyulitkan, bukankah Manusia itu harusnya diberi hadiah akibat keimanannya untuk meningkatkan keimanannya tersebut kepada Tuhan. Ada yang menjawab pasti biar ngeliat sejauh mana keimanan manusia tersebut apakah akan istiqomah apa gak. kalo di jawab kyk gtu kembali lagi ke pertanyaan ke 2 yaahh. sehingga pertanyaannya mengerucut adalah Apakah sebenernya Tuhan itu ada atau tidak?
itu dulu pemikiran-pemikiran yang sangat membingungkan saya mengenai, dan sekarang saya sudah menemukan jawabannya. dan hal itu sangat-sangat ilmiah dan mungkin saat ini belum dapat dibuktikan sepenuhnya masih sekitar 80%.
Jawaban Pertanyaan No.3, dari belakang dulu ya, soalnya nanti berhubungan.
3. Jawaban nya harus dimulai dari, konsep waktu. waktu berarti menandakan akan adanya suatu awal dan suatu akhir, padahal konsep Tuhan adalah sesuatu yang tidak berawal dan tidak berakhir, sehigga konsep waktu ini harus dihilang kan terlebih dahulu.

Bukti nyatanya adalah, Tau film Interstellar? film yang menunjukkan bahwa manusia yang berada pada daerah dengan zona kecepatan cahaya tertentu mampu memiliki hidup (awal dan akhir) yang lebih panjang dari manusia lainnya yang hidup di bumi (kecepatan cahaya lebih rendah). Fakta Sains tersebut menunjukkan bahwasannya konsep waktu mampu mengubah bahkan menghilangkan awal dan akhir suatu zat.
Fakta Sains lainnya adalah, ketika zat mendekati kecepatan cahaya dia akan semakin fiktif (tidak diketahui wujudnya) dan konsep waktu nya akan tiada, sehingga peneliti2 sains bilang kalo mampu melewati kecepatan cahaya kita bisa melakukan travel time alias lewat lorong waktu. Hal itu mirip dengan konsep Ketuhanan yang memang tidak memiliki Zona Waktu dan Awal akhir.

Fakta mengenai Cerita ke-Islaman.
Pernah dengar cerita isra' mi'raj kan?
Pada waktu Nabi Muhammad SAW ingin menemui ALLAH SWT, beliau mengendarai Buraq, yang dikatakan bahwasannya kecepatannya sama dengan kilat (Cahaya).
Jika dikaitkan dengan Fakta Sains, sangat sangat berhubungan dan masuk akal, bahwasannya Nabi Muhammad harus mendekati kecepatan Cahaya dengan mengendarai Buraq agar mampu bertemu dengan Allah SWT. Kesimpulan yang menunjukkan ISLAM itu benar dan ALLAH SWT benar adanya.

untuk jawaban mengenai kenapa manusia harus menerima ujian akan keimanannya. Hal tersebut kembali lagi ALLAH Maha Mengetahui. untuk lebih jelasnya memang seperti yang dikatakan dr. Zakir Naik, analogi dokter dapat diibaratkan, dimana dokter yang memiliki suatu pasien yang tidak merasakan sakit apapun, dokter menyarankan pemotongan usus, dan pasien tidak mengetahui kenapa dia harus dipotong ususnya, dia mengetahui usus yang dipotong akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, padahal dr mengetahui pemotongan usus tersebut dilakukan untuk menyelamatkan pasiennya dari penyakit usus buntu.
2. Pada dasarnya saya memang tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang ke-2. tetapi bagaiaman kalau saya kembalikan dan bertanya kembali ke diri kita. "apakah kita mendapatkan manfaat ketika menyembah ALLAH SWT?" pada dasarnya saya sudah mengamalkan beberapa hal dan saya memang mendapatkan banyak manfaat dari ibadah-ibadah yang utama dijanjikan imbalan terhadapanya, contoh Sedekah. saya merasakan manfaat yang secara logika tidak masuk akal, dimana ketika kita bersedekah kepada orang lain dan rejeki datang dari orang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang kita sedekahkan. sangat aneh memang. tetapi itu nyata, tetapi memang waktu untuk imbalan dari ibadah sedekah tersebut tidak dapat diduga-duga. memang dapat dikatakan saya tidak iklas. tetapi sya sendiri tidak mengerti ukuran iklas. Bagi saya iklas yang dimaksud adalah, ketika saya merasa berat untuk memberikan sesuatu. contoh saya merasa tidak berat menyumbangkan 1000 rupiah, tetapi ketika saya menyumbangkan 100rb rupuah saya merasa berat. Saya akan menyumbangkan 100rb, karena di situlah saya akan memberikan pengorbanan lebih dan keiklasan saya kepada ALLAH SWT.
3. berawal dari surah yang mengatakan "Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya"
dari kalimat tersebut menunjukkan bahwasannya manusia memiliki kehendak tersendiri yang dapat diatur oleh kita sendiri. Artinya manusia bukan robot yang dibuat dengan menggunakan sistem, sehingga bergerak sesuai dengan perintah pemiliknya. Manusia mampu menentukan kehendaknya apakah akan menjadi orang yang baik, buruk, Islam, non Islam, berilmu, tidak berilmu, dll.
pertanyaan yang muncul adalah " bagaiman dengan ketetapan Allah yang diberikan?"
memang ketetapan yang Allah berikan sudah tertulis Lahudmahfuz. Nah sekarang tugas kita adalah berusaha, beribadah dan berdoa agar kita tetap di jalan yang benar atau berubah ke arah yang benar sehingga apabila kita tertulis akan menjadi orang yang bakal masuk neraka Allah dapat mengubah menjadi orang-orang yang akan masuk surga. karena Allah Maha Kuasa, hanya tinggal mengubah LahudMahfuz saja untuk mengubah nasib kita, makanya kita disuruh untuk berusaha, beribadah dan berdoa. "Kun Fayakun"
Begitu lah Perjalanan saya mencari agama, kiranya menjawab pertanyaan teman-teman atheis maupun agnostik dan juga teman-teman yang mencari pengetahuan keagamaan, mengenai hal-hal di atas. jikalau pun memang ternyata tidak menjawab, silahkan teman-teman mencari kebenaran di tempat lainnya. karena sesungguhnya kebeneran itu dapat dicari, dan manusia diberi akal untuk berfikir dan mencari pengetahuan dan kebenaran itu, karena pun saya belum tentu benar dan masih harus belajar banyak mengenai agama. Jika memang tidak dapat dipuaskan juga dahaga penasaran teman-teman, nanti akan dibuktikan ketika kita sudah meninggal kelak, apakah yang saya katakan benar atau tidak di akhirat nanti. tetapi jika kelak meninggal dan kita sudah berada di akhirat, kita tidak dapat kembali ke dunia untuk mengubah nasib kita. jadi jang sampai kita menyesal kelak.

See you
Oh iya salah
Assalamualaikum Wr. Wb. (gaya anak TK lagi) hehehe.
SUMBER :
https://www.youtube.com/watch?v=v7g6QYB3YDk
http://www.kompasiana.com/ujangbandeung/konsep-waktu-alam-semesta_551b3e9fa333118f23b65e58
ANALISA SENDIRI
Karena topiknya agak-agak rohani pake sapaan orang beriman aja Assalamualaikum wr. wb. (bacanya pake gaya anak-anak TK ya :p).

Latar belakang saya menulis ini adalah tadi saya baru menonton beberapa video dr. Zakir Naik dan beberapa hal dari video itu sama halnya seperti yang dulu saya alami, dan saya sudah menemukan jawabannya terlebih dahulu sebelum menonton video tersebut dan beberapa hal didalamnya juga mencerahkan saya tentang islam itu sendiri dan semoga mencerahkan teman-teman yang atheis dan agnostik, serta teman-taman yang tidak saya sebutkan.
Di sini saya hanya berdiskusi mengenai sudut pandang agama khususnya ISLAM dari segi LOGIKA dan mengapa harus ISLAM?? karena memang ISLAM agama yang paling logis dan mampu menunjukkan dan membuktikan ilmu pengetahuan. Buktinya adalah beberapa ilmu pengetahuan tertulis di dalam Al-Quran yang diketahuai sebagai Kitab Suci Umat ISLAM (sebenernya untuk seluruh umat manusia), sebelum pengetahuan itu sendiri dibuktikan secara ILMIAH. Contoh Penciptaan Bumi yang diterangkan Al-Quran sama halnya seperti Teori Big Bang, kemudian Bumi Bundar (dahulu orang-orang percaya Bumi berbentuk Kotak) sudah dikatakan dalam Al-Quran sebelum dibuktikan dengan orang terbang ke bulan. dan masih banyak lainnya.

Sebelumnya saya cerita dulu nih, dulu saya pernah mencapai masa dimana saya pernah merasa bingung mengenai kebenaran Tuhan dan Teori Keagamaan. Pada saat itu, sebenernya saya tidak bisa disebut atheis karena saya masih percaya adanya Tuhan, istilahnya Agnostik kalo bahas kerennya. hehehe.
Pertanyaan saya mungkin sama seperti teman-teman yang bisa dibilang atheis, dan pertanyaan tersebut pada saat itu tidak bisa saya jawab dan membuat saya bingung tentang agama. bahkan jawaban sekelas Dr. Zakir Naik pun belum memuaskan saya. Mungkin karena otak saya terlalu dangkal yaa.. hehehhe.
1. Tuhan Maha Mengetahui, Tuhan Maha Kuasa dan Tuhan Maha segalanya, tetapi mengapa Tuhan membuat sebagian manusia menjadi orang yang bakal masuk surga dan sebagian masuk neraka???
Padahal Tuhan Sangat Maha Kuasa dan menetapkan segala sesuatu buat kita, kenapa kita harus dihukum atas apa yang sudah ditetapkan Tuhan?
2. Untuk apapula Manusia dihidupkan, dan untuk apa Manusia menyembah Tuhan, padahal Tuhan tidak mendapat manfaat apapun dari kita menyembahnya??? karena tanpa disembahpun Tuhan sudah Maha Besar dan Maha Kuasa (begitu yang dikatakan agama).
3. Pertanyaan terakhir, Manusia sudah berusaha menyembah Tuhan dengan sebaik-baiknya, tetapi adakalanya iman manusia yang menyembahnya diuji dengan berbagai hal yang menyulitkan, bukankah Manusia itu harusnya diberi hadiah akibat keimanannya untuk meningkatkan keimanannya tersebut kepada Tuhan. Ada yang menjawab pasti biar ngeliat sejauh mana keimanan manusia tersebut apakah akan istiqomah apa gak. kalo di jawab kyk gtu kembali lagi ke pertanyaan ke 2 yaahh. sehingga pertanyaannya mengerucut adalah Apakah sebenernya Tuhan itu ada atau tidak?
itu dulu pemikiran-pemikiran yang sangat membingungkan saya mengenai, dan sekarang saya sudah menemukan jawabannya. dan hal itu sangat-sangat ilmiah dan mungkin saat ini belum dapat dibuktikan sepenuhnya masih sekitar 80%.
Jawaban Pertanyaan No.3, dari belakang dulu ya, soalnya nanti berhubungan.
3. Jawaban nya harus dimulai dari, konsep waktu. waktu berarti menandakan akan adanya suatu awal dan suatu akhir, padahal konsep Tuhan adalah sesuatu yang tidak berawal dan tidak berakhir, sehigga konsep waktu ini harus dihilang kan terlebih dahulu.

Bukti nyatanya adalah, Tau film Interstellar? film yang menunjukkan bahwa manusia yang berada pada daerah dengan zona kecepatan cahaya tertentu mampu memiliki hidup (awal dan akhir) yang lebih panjang dari manusia lainnya yang hidup di bumi (kecepatan cahaya lebih rendah). Fakta Sains tersebut menunjukkan bahwasannya konsep waktu mampu mengubah bahkan menghilangkan awal dan akhir suatu zat.
Fakta Sains lainnya adalah, ketika zat mendekati kecepatan cahaya dia akan semakin fiktif (tidak diketahui wujudnya) dan konsep waktu nya akan tiada, sehingga peneliti2 sains bilang kalo mampu melewati kecepatan cahaya kita bisa melakukan travel time alias lewat lorong waktu. Hal itu mirip dengan konsep Ketuhanan yang memang tidak memiliki Zona Waktu dan Awal akhir.

Fakta mengenai Cerita ke-Islaman.
Pernah dengar cerita isra' mi'raj kan?
Pada waktu Nabi Muhammad SAW ingin menemui ALLAH SWT, beliau mengendarai Buraq, yang dikatakan bahwasannya kecepatannya sama dengan kilat (Cahaya).
Jika dikaitkan dengan Fakta Sains, sangat sangat berhubungan dan masuk akal, bahwasannya Nabi Muhammad harus mendekati kecepatan Cahaya dengan mengendarai Buraq agar mampu bertemu dengan Allah SWT. Kesimpulan yang menunjukkan ISLAM itu benar dan ALLAH SWT benar adanya.

untuk jawaban mengenai kenapa manusia harus menerima ujian akan keimanannya. Hal tersebut kembali lagi ALLAH Maha Mengetahui. untuk lebih jelasnya memang seperti yang dikatakan dr. Zakir Naik, analogi dokter dapat diibaratkan, dimana dokter yang memiliki suatu pasien yang tidak merasakan sakit apapun, dokter menyarankan pemotongan usus, dan pasien tidak mengetahui kenapa dia harus dipotong ususnya, dia mengetahui usus yang dipotong akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, padahal dr mengetahui pemotongan usus tersebut dilakukan untuk menyelamatkan pasiennya dari penyakit usus buntu.
2. Pada dasarnya saya memang tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang ke-2. tetapi bagaiaman kalau saya kembalikan dan bertanya kembali ke diri kita. "apakah kita mendapatkan manfaat ketika menyembah ALLAH SWT?" pada dasarnya saya sudah mengamalkan beberapa hal dan saya memang mendapatkan banyak manfaat dari ibadah-ibadah yang utama dijanjikan imbalan terhadapanya, contoh Sedekah. saya merasakan manfaat yang secara logika tidak masuk akal, dimana ketika kita bersedekah kepada orang lain dan rejeki datang dari orang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang kita sedekahkan. sangat aneh memang. tetapi itu nyata, tetapi memang waktu untuk imbalan dari ibadah sedekah tersebut tidak dapat diduga-duga. memang dapat dikatakan saya tidak iklas. tetapi sya sendiri tidak mengerti ukuran iklas. Bagi saya iklas yang dimaksud adalah, ketika saya merasa berat untuk memberikan sesuatu. contoh saya merasa tidak berat menyumbangkan 1000 rupiah, tetapi ketika saya menyumbangkan 100rb rupuah saya merasa berat. Saya akan menyumbangkan 100rb, karena di situlah saya akan memberikan pengorbanan lebih dan keiklasan saya kepada ALLAH SWT.
3. berawal dari surah yang mengatakan "Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya"
dari kalimat tersebut menunjukkan bahwasannya manusia memiliki kehendak tersendiri yang dapat diatur oleh kita sendiri. Artinya manusia bukan robot yang dibuat dengan menggunakan sistem, sehingga bergerak sesuai dengan perintah pemiliknya. Manusia mampu menentukan kehendaknya apakah akan menjadi orang yang baik, buruk, Islam, non Islam, berilmu, tidak berilmu, dll.
pertanyaan yang muncul adalah " bagaiman dengan ketetapan Allah yang diberikan?"
memang ketetapan yang Allah berikan sudah tertulis Lahudmahfuz. Nah sekarang tugas kita adalah berusaha, beribadah dan berdoa agar kita tetap di jalan yang benar atau berubah ke arah yang benar sehingga apabila kita tertulis akan menjadi orang yang bakal masuk neraka Allah dapat mengubah menjadi orang-orang yang akan masuk surga. karena Allah Maha Kuasa, hanya tinggal mengubah LahudMahfuz saja untuk mengubah nasib kita, makanya kita disuruh untuk berusaha, beribadah dan berdoa. "Kun Fayakun"
Begitu lah Perjalanan saya mencari agama, kiranya menjawab pertanyaan teman-teman atheis maupun agnostik dan juga teman-teman yang mencari pengetahuan keagamaan, mengenai hal-hal di atas. jikalau pun memang ternyata tidak menjawab, silahkan teman-teman mencari kebenaran di tempat lainnya. karena sesungguhnya kebeneran itu dapat dicari, dan manusia diberi akal untuk berfikir dan mencari pengetahuan dan kebenaran itu, karena pun saya belum tentu benar dan masih harus belajar banyak mengenai agama. Jika memang tidak dapat dipuaskan juga dahaga penasaran teman-teman, nanti akan dibuktikan ketika kita sudah meninggal kelak, apakah yang saya katakan benar atau tidak di akhirat nanti. tetapi jika kelak meninggal dan kita sudah berada di akhirat, kita tidak dapat kembali ke dunia untuk mengubah nasib kita. jadi jang sampai kita menyesal kelak.

See you
Oh iya salah
Assalamualaikum Wr. Wb. (gaya anak TK lagi) hehehe.
SUMBER :
https://www.youtube.com/watch?v=v7g6QYB3YDk
http://www.kompasiana.com/ujangbandeung/konsep-waktu-alam-semesta_551b3e9fa333118f23b65e58
ANALISA SENDIRI
Sabtu, 26 September 2015
Maritime Transport in Indonesia
Hello fellas!! In this section, I would like to share
a little bit serious things. Lately, I read lots of transportation journal
intensively. I love transportation, because my major in master degree is about
transportation.
I'd like to share one part of transport things in
Indonesia. for introduction, I want to explain Indonesia in general. As a
maritim country, Indonesia needs port for distributing goods to all around
Indonesia. Distributing goods is carried out for answering the demand.
Indonesia has lots of resident more or less 250 millions people. Indonesia also
a big country which has range about 2.001.648,97 km2 which consist of 1.904.569
km² land area and 3.544.743,9 km² km² sea area, in other word, comparison
between sea and land is about 70:30. Therefore, port can not be separated as an
important thing in Indonesia.
Nowadays, Indonesia have got a problem about
population density. Population density problem in Indonesia is directly
proportional to government budget, government budget influence infrasturcture
development, infrastructure development influences travel cost, and travel cost
influences goods price. In several regions in Indonesia, they have variety of
goods price. Example, in Puncak Jaya Papua, the price of Gasoline Rp
100.000/liter but in Jakarta you just pay Rp 7.400/liter or in Wamena Papua,
the price of cement Rp 400.000/zak but in Jakarta you just pay Rp 80.000/zak.
Mountains inside the picture describe population
density in Indonesia. Mostly, Indonesian live in Java island, so ecomonic
development and growth just centralize in Java island also. How about Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Papua and the other islands? As you can see, the
comparison among Java island and the other islands is extreamly high.
How about goods price? For more deeply information you
can see the above picture. In the picture, you will see average shipping cost
from Jakarta (Tanjung Priok port) to Singapore, Belawan, Surabaya, and Sorong
port. The best price is from Jakarta (Tanjung Priok port) to Singapore port.
but from the picture also you will see the highest price is from Jakarta
(Tanjung Priok port) to Sorong port. There is something weird in this picture,
the price from Jakarta (Tanjung Priok port) to Surabaya is higher than to Singapore
port, eventhought the distance is shorter than Jakarta (Tanjung Priok port) to
Singapore port, and the extreamly contrast price from Jakarta (Tanjung Priok
port) to Sorong port is weird also. Eventhought, the distance from Jakarta
(Tanjung Priok port) to Sorong port is just about twice Jakarta (Tanjung Priok
port) to Singapore port. So why?
The answer is the efectiveness of vessel and
container. From Jakarta (Tanjung Priok port) to Singapore port, Vessel is full
(ex: 1000 TEU's) and comes back to Jakarta (Tanjung Priok port) full also (ex:
1000 TEU's). In contrast, from Jakarta (Tanjung Priok port) to
Surabaya/Sorong port, may be Vessel is full (ex: 1000 TEU's), but when it
comes back to Jakarta (Tanjung Priok port) isn't full (ex: 500 TEU's) or even
empty. So the authority charges more and this condition affects the goods
price.
For trying to figure it out, The goverment makes
"Tol Laut" or Pendulum Service. The concept of this policy is like
making hub and spoke port concept. So in Indonesia Pendulum Service concept,
there will be 24 hub ports, and 36 spoke ports, and 7 small spoke ports. So,
the spoke ports will deliver comodity to hub for collecting comodity. So, the
goverment expects the shipping from and to hub port will be increased, so then
the price of goods will be decreased.
In my
opinion, this concept will not be running well. Why?
1. The
fundamental things wansn't thinking. The ports is just tool for delivering
goods. Demand for using the port is based on demand and supply. Demand will be
wreaking the goods inside, That's why we're calling the ship and countainer
from outside. But for supply, we should deliver the goods from inside to
outside. In supply management, we need industries to serve goods for delivering
to outside. In several cities and islands (ex: Papua), they are not industrial
cities, so they can't serve many containers. What goverment needs to do is
increasing the investment for making industry in developing region/area, so the
cointaners can be delivered to outside.
2. The
infrastructure hasn't built, so the access to port can not be reached and the
goods price unchange or change but not too much. example in Papua, the
field is so hard for land tranport. Papuaness prefer to aeroplane, so
travel cost is just the same like previously or change but not too much.
3. Actually, Indonesia is in International trading
link area (below picture). Indonesia wasn't thinking about this opportunity.
Nowadays, there is mega project for developing Tanjung Priok port. But, from
the picture, It'd better Belawan or Kuala Tanjung port for developing.
Singapore port gets benefit because, Singapore is in the strategic area for
international trading. Why Indonesia's just thingking about Java island???
Indonesia should be thinking about bigger interest. Imagine, If several
containers from Singapore move to Belawan or Kuala Tanjung port, and then
become a mega hub port from Indonesia, economic of Indonesia will be better.
references :
1. www.google.com
2.
http://www.merdeka.com/peristiwa/gubernur-papua-harga-bensin-di-papua-rp-100-ribuliter.html
3.
http://bem.its.ac.id/sebuah-sudut-pandang-apa-kabar-tol-laut/
Rabu, 16 September 2015
Journey of English
When I was in thesis, I decided to look for some courses to improve my english, because I have lots of free time and I realized that english is very important. At that time I belived that I could make my life better with english. Some english courses were mainstream. I wanted to look for something new. So I just look for the course in Jogjakarta region.
I looked for course with the way they teach, they can make english as a habit, so I can practice everyday. Suddenly in my mind appeared, how about if I live in english environment, so I can make english as a habit. I
remembered there were some people told me that I could go to Pare for
learning english, but I couldn't, because I was still having to do in my
campus, so I should go properly to my camppuss. Just for your information, Pare is a district with a lot of very good english courses, so in that district we can learn english well and have english environment, and focus for just learning english.
Fortunately, my dormitory contract would finish at the end of month, so directly I searched in the internet where could i find the good course like I wanted in Jogjakarta. Just like proverb said "There is a will, There is a way", I found what I wanted. I found English Home. English home is one of Jogja English Program. English Home served 24 hours english zone.
Then, I went to Jogja English's office for registration. After I moved, in the first day I loved the environment, everyone spoke english, just like what I wanted. if you want to improve your speaking just come to English home.
English home has skill building in the morning and in the evening for improving english ability. I belive that you will have confidence for speaking after at least one-two month(s) staying at the english home.
Langganan:
Postingan (Atom)